Mencoba Usaha Ternak Modal THR Lebaran


Mungkin kita semua setuju bahwa arti lebaran bukanlah sekedar kita shalat Ied pakai baju baru, lalu datang ke rumah sanak saudara, bersalaman, makan kue, pamit, lalu pulang. Kalau cuma itu, kasihan deh lo ... buat apa kita cape-cape mudik dengan mengorbankan banyak biaya, tenaga dan waktu. Betul nggak ?

usaha ternak sapi modal THR lebaran

Lebaran identik dengan silaturahim. Dalam bahasa arab "shilah" berarti mendekatkan atau menyambungkan, sedangkan "rahim" berarti kasih sayang. Jadi lebaran atau silaturahim berarti .... betul, anda sudah tau artinya sekarang he he he. Itu yang penting.

Lebaran tahun ini aku sekeluarga juga pulang kampung. Kebetulan tahun ini bukan giliranku piket lebaran. Jadinya di puas-puasin lah aku di kampung. Total seminggu lebih, waktu yang sangat cukup untuk muter-muter dikampungku yang kecil itu. Ada yang sedikit lain dari lebaran kali ini. Dan itu sangat menyentuh perasaan.

Alkisah, pada suatu kesempatan aku bertandang ke rumah saudara. Salah seorang dari mereka curhat tentang keadaan keluarganya yang secara ekonomi kurang beruntung. Dia tidak punya pekerjaan tetap. Kadang-kadang narik becak, kadang-kadang betulin rumah tetangga, kadang menggarap lahan orang, disuruh apa saja oleh tetangga pasti mau. "Yang penting halal", katanya. Istrinya juga bantu-bantu apa saja di tetangga. Bersih-bersih dapur, cuci-cuci baju dll. Duh gusti, siapa sih yang nggak trenyuh melihat keadaan seperti itu.

"Tolong mas, saya dibantu modal usaha. Buat piara kambing, nanti hasilnya bagi dua", begitu katanya.

Tanpa pikir panjang aku setuju. Bukan jumlah modal atau bagi hasil yang ada dibenakku saat itu. Aku cuma ingin bantu sebisaku. Dan aku percaya orang itu.

Singkat kata, lalu di belilah empat ekor anak kambing seharga satu juta dua ratus ribu. Rencananya lebaran haji tahun depan baru kambing itu dijual. Keuntungannya dibagi dua. Hm, setidaknya duit THR ku kali ini bermakna kayak pepatah "sambil menyelam minum air". He he, lumayan.

Selang dua hari setelah itu, selepas maghrib adikku telpon bahwa di depan rumahnya ada orang mau jual sapi. Orang itu sudah putar-putar pakai mobil bak terbuka menawarkan dua ekor sapinya sejak pagi. Sapinya dari jenis sapi benggala yang punuknya besar dan dulu biasa dipakai buat narik pedati. 

"Ini jenis sapi yang bagus mas. Umurnya baru empat bulan, dua tahun lagi bisa dipanen, keuntungan bisa tiga kali lipat", kata si empunya sedikit berpromosi. Setelah melewati tawar-menawar yang alot, aku dan adikku patungan membeli dua ekor sapi itu.

Ada yang membedakan antara beli kambing dan beli sapi. Yang pertama niatku menolong sesama, sedangkan yang kedua niatku pingin coba-coba usaha sampingan. Tapi ada pula persamaan antara keduanya. Yakni aku paling nggak bisa kalau pegang duit di tangan. Dari pada habis buat beli barang konsumtif, mending beli hewan piaraan. Ya nggak ?

Akhirnya libur lebaran usai. Aku pun balik ke Jakarta lagi. Di mobil aku menghitung-hitung THR sekian rupiah dikurangi ongkos PP, ngasih ponakan, beli kambing, beli sapi, biaya hidup sampai gajian berikutnya. Tekor nggak ya ?

0 Response to "Mencoba Usaha Ternak Modal THR Lebaran"

Post a Comment

Silakan meninggalkan komentar yang relevan. Dilarang menaruh link dalam isi komentar ...

Hubungi Kami

Name

Email *

Message *