Cara Jamaah Memakmurkan Masjid Jogokariyan Yogyakarta


Cara Jamaah Masjid Jogokariyan Memakmurkan Masjidnya

Masjid Jogokariyan Yogyakarta sangat terkenal dengan kegiatan dakwahnya yang inovatif dan rutin. Setiap kegiatan dakwahnya didukung oleh jamaah yang tinggal di sekitar Masjid. Bagaimana cara jamaah dan takmir memakmurkan Masjid Jogokariyan ? Kami mendapatkannya dari sebuah grup WhatsApp. Diantaranya :

1. Tidak membuat unit usaha
Masjid Jogokariyan berkomitmen tidak membuat unit usaha agar tidak menyakiti jamaah yang juga memiliki bisnis serupa. Ini harus dijaga, misalnya, tiap pekan Masjid Jogokariyan biasa menerima ratusan tamu, sehingga konsumsi untuk tamu diorderkan bergilir pada jamaah yang punya rumah makan.

2. Sistem keuangan 
Sistem keuangan di Masjid Jogokariyan juga berbeda dari yg lain. Jika ada Masjid mengumumkan dengan bangga bahwa saldo infaknya jutaan, maka Masjid Jogokariyan selalu berupaya keras agar di tiap pengumumaan saldo-infak harus sama dengan NOL Rupiah !

Infak itu ditunggu pahalanya untuk jadi amal sholih, bukan untuk disimpan di rekening Bank.

Selain itu pengumuman infak jutaan akan sangat menyakitkan jika tetangga Masjid ada yang tak bisa ke Rumah Sakit sebab tak punya biaya atau tak bisa sekolah.

Masjid yang menyakiti Jamaah ialah tragedi da’wah… Sehigga dengan pengumuman saldo infak sama dengan NOL Rupiah, maka jamaah lebih bersemangat mengamanahkan hartanya. Pun kalau saldo Masjid masih jutaan yaa maaf kalau malah membuat  infak jamaahnya nggak semangat.

Masjid Jogokariyan pada tahun 2005 juga meng-inisiasi Gerakan Jamaah Mandiri yaitu : Jumlah biaya setahun dihitung dibagi 52… Dari situ ketemu biaya pekanan… dibagi lagi dgn kapasitas masjid… lalu ketemu biaya per-tempat sholat…

Setelah itu disosialisasikan… kemudian Jamaah diberitahu bahwa jika dalam sepekan mereka ber-infak dengan jumlah “segitu” maka dia katagori Jamaah Mandiri…

Adapun jika berinfak lebih, maka dia termasuk Jamaah Pensubsidi… Tetapi… Jika dia tidak ber-infak atau berinfak kurang maka dia termasuk Jamaah di Subsidi…

Kemudian sosialisasi ditutup dengan kalimat :
”Doakan kami tetap mampu melayani ibadah anda sebaik-baiknya…”

Gerakan Jamaah Mandiri_ Alhamdulillah sukses menaikkan infak pekanan Masjid Jogokariyan hingga 400%.. Toh ternyata orang malu  jika ia beribadah tapi disubsidi…

3. Sarana dan Prasarana Masjid
Wifi di Masjid Jogokariyan sudah dari tahun 2004 dan itu “gratis-tis”, sehingga Jamaah baik dari anak-anak maupun dewasa tdk perlu repot-repot ke WarNet yg sangat memungkinkan mereka untuk membuka situs yang bukan-bukan.

Masjid ini juga menyediakan ruang olahraga atau bermain yang terdapat alat olahraga seperti tenis meja dan lain-lain, sehingga anak-anak atau remaja atau pemuda yang ingin bermain atau berolahraga di Jogokariyan bisa kerasan atau betah. Daripada “mereka” main atau ber-olahraga diluar masjid yang biasanya waktu mereka saat itu bertabrakan dengan waktu sholat.

4. Tidak membebani jamaah dengan proposal
Tiap kali renovasi Masjid. Takmir Masjid berupaya  tak membebani jamaah dengan Proposal sebab Takmir hanya pasang spanduk : “Mohon maaf ibadah Anda terganggu, Masjid Jogokariyan sedang kami renovasi.” Nomor rekening tertera di bawahnya.

Hmm ... Cara memakmurkan masjid seperti yang dilakukan oleh jamaah dan takmir Masjid Jogokariyan Yogyakarta rasanya bisa menjadi contoh untuk masjid-masjid lain. Silakan di share...

0 Response to "Cara Jamaah Memakmurkan Masjid Jogokariyan Yogyakarta"

Post a Comment

Silakan meninggalkan komentar yang relevan. Dilarang menaruh link dalam isi komentar ...

Hubungi Kami

Name

Email *

Message *