7 Tips Agar Jamaah Haji Tidak Tersesat di Tanah Suci


Agar jamaah haji tidak tersesat di Tanah Suci

Setiap musim haji, penghuni kota Makkah dan Madinah bertambah dengan kedatangan sekitar 2 juta jamaah haji. Saat itu selalu saja ada kejadian dimana jamaah haji tersesat di Tanah Suci. Penyebabnya diduga karena jamaah tersebut baru pertama kali datang ke Mekah atau Madinah.

Jamaah haji sering tersesat di rute jalan antara pondokan dan masjid, atau di dalam masjid yang begitu luas dengan jumlah pintu yang banyak namun bentuknya mirip satu sama lain. Mereka masih asing dengan kondisi masjid yang begitu besar serta belum mengenal arah dan jalan antara pondokan dan Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.

agar jamaah haji tidak tersesat di mekah
Selain di Mekah dan Madinah, jamaah haji juga banyak yang tersesat ketika berada di Mina untuk melontar jumrah. Jamaah yang tersesat di Mina jumlahnya juga cukup banyak. Di Mina mereka beristirahat di tenda-tenda yang bentuknya mirip. Rata-rata mereka masih bingung atau asing dengan situasi yang serba baru di tanah suci. Baca juga : Cara menghindari jetlag untuk jamaah haji – umroh.

Nah, agar jamaah haji tidak tersesat di tanah suci, simak 7 tips berikut ini :

1. Datang lebih awal : Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sangat luas dan punya banyak pintu yang mirip satu sama lain. Jika ingin shalat di dua masjid itu, jamaah haji disarankan datang lebih awal agar lebih mengenali situasi masjid. Bagi jamaah lanjut usia lebih disarankan datang bersama rombongan.  

2. Ingat nomor pintu : Setiap pintu di Masjidil Haram memiliki nomor atau pertanda. Jamaah haji harus mengingat dengan baik berapa nomor pintu saat dia masuk masjid. Demikian pula buat kesepakatan tempat bertemu dengan aggota rombongan lainnya, jika karena satu atau lain hal mereka terpisah.

3. Gunakan tanda pengenal : Tanda pengenal (identity card) harus selalu digunakan saat jamaah pergi dari hotel atau penginapan. Dalam tanda pengenal tercantum keterangan dari mana jamaah berasal, alamat penginapan, dll sehingga lebih mudah ditunjukkan jalan jika ia tersesat. Jika masih tersesat meski dalam rombongan, maka temukan jamaah haji dari Indonesia yang lain agar lebih mudah dalam berkomunikasi atau menjelaskan posisinya.

4. Kenali petugas haji : Petugas haji dari Indonesia memiliki ciri atau tanda khusus yaitu memakai seragam baju biru muda, celana panjang biru gelap, pada lengan kanan terdapat symbol bendera merah putih, dan memakai kartu tanda petugas haji. Jangan sungkan bertanya pada mereka jika ada kesulitan selama beribadah haji.

5. Identitas pribadi harus lengkap : Identitas pribadi harus diisi dengan lengkap dan jelas, seperti nama jalan, nama lokasi, nama dan nomor telpon pondokan, dll

6. Kenali tanda-tanda pondokan atau penginapan : Tanda-tanda fisik yang mencolok di sekitar pondokan sebaiknya diingat-ingat, seperti warna dan bentuk gedung, tanda yang mencolok di belokan atau persimpangan dll. Jika berada di Mina maka perhatikan nomor maktab, alur menuju jamarat (tempat melempar jumrah), dan tempat dimana pertugas haji Indonesia berada.

7. Bawa uang yang cukup : Bawa uang saat beribadah jangan terlalu banyak, tapi juga jangan kurang. Untuk jaga-jaga, bawa 100 riyal sudah cukup. Sisanya disimpan di kotak deposit yang ada di tempat penginapan.

Itulah 7 tips singkat agar jamaah haji tidak tersesat di tanah suci. Semoga jamaah haji Indonesia diberikan kemudahan dan kelancaran selama menjalankan ibadah, dan kembali ke Indonesia dengan selamat dan menjadi haji mabrur. Simak juga : Perlengkapan kecil yang wajib dibawa saat umroh.

1 Response to "7 Tips Agar Jamaah Haji Tidak Tersesat di Tanah Suci"

Silakan meninggalkan komentar yang relevan. Dilarang menaruh link dalam isi komentar ...

Hubungi Kami

Name

Email *

Message *